Tradisi kertas UNESCO sepanjang 1.300 tahun

Kertas Mino Washi adalah kertas tradisional Jepang yang telah lama diproduksi di kota Mino selama lebih dari 1.300 tahun. Kertas ini sangat terkenal dengan warna putih murni serta kemampuannya menampilkan cahaya secara indah, sembari tetap kuat dan tahan lama.

Kertas Mino Washi berkembang berkat lingkungan alam Mino yang kaya, seperti perairan alami dari Sungai Nagara dan Sungai Itadori di sekitarnya, serta kreativitas masyarakat lokal dalam melestarikan lingkungan dan tradisi yang memungkinkan industri ini berkembang selama lebih dari satu milenium.

Saat ini, kertas Mino Washi dikategorikan dalam tiga jenis berdasarkan area produksi, bahan baku, dan metode pembuatannya: Hon Minoshi, Mino Washi buatan tangan, dan Mino Washi buatan mesin. Hon Minoshi adalah kertas berkualitas terbaik dengan metode produksi yang diakui sebagai Warisan Budaya Takbenda UNESCO pada tahun 2014. Hanya terdapat tiga gaya washi di Jepang yang menerima penghargaan tersebut.

Alasan lain dari kesuksesan kertas Mino Washi adalah potensi penggunaannya yang tidak terbatas. Pengunjung Distrik Bersejarah Tembok Udatsu di pusat Kota Mino yang berkembang sebagai lingkungan pedagang kertas Mino Washi selama Zaman Edo (1603-1868) dapat menyaksikan toko-toko kertas menjual berbagai produk dari lembaran kertas standar hingga seni kertas Mino Washi, wadah kartu nama, dan bahkan pakaian!

Secara tradisional, kertas ini digunakan untuk kertas pintu geser shoji di kuil-kuil di Kyoto, dan untuk keperluan industri kerajinan lokal Gifu seperti kipas kertas uchiwa, payung kertas wagasa, dan yang paling terkenal, lentera kertas. Saat ini, kertas Mino Washi digunakan untuk keperluan restorasi karya-karya seni Asia Tenggara di British Museum, Museum Louvre, dan Museum Smithsonian.

  • Tradisi & Sejarah
  • Musim semi
  • Musim panas
  • Musim gugur
  • Musim dingin

Informasi Dasar